Radiologi Intervensional (Interventional Radiology) (1)
Tindakan radiologi intervensional biasanya dilakukan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah atau yang sering disebut dengan kardiolog, dan dokter spesialis radiologi atau yang sering disebut radiolog. Selain itu juga dibantu oleh asisten dokter. Asisten Dokter bisa dilakukan oleh perawat, dokter residen, ataupun dokter spesialis lain yang terlibat dalam tindakan.
Dokter yang melakukan tindakan intervensional mempunyai risiko radiasi yang besar dibandingkan dokter spesialis lainnya. Begitu pula dengan asisten dokter yang ikut terlibat dalam tindakan intervensional. Hal tersebut karena dalam tindakan radiologi intervensional dokter dan para asistennya ataupun tenaga ahli yang terlibat, biasanya bekerja langsung didekat sumber radiasi yaitu pesawat sinar-X.
tentunya kita sudah mengetahui bahwa pesawat sinar-X yang digunakan untuk tindakan radiologi intervensional itu berbeda dengan sinar-x untuk radiologi umum. banyak referensi tentang hal tersebut.
dalam rangka perlindungan pekerja, dalam hal ini dokter dan semua tenaga ahli yang terkait dalam tindakan di ruang radiologi intervensional, harus mematuhi dan menjalankan prinsip proteksi radiasi.
sekilas kalau kita pernah melihat pesawat sinar-X yang digunakan di radiologi intervensional dan di radiologi umum lainnya maka ada perbedaan yang mudah ditemukan. apa itu? peralatan proteksi radiasi. betul.
Peralatan proteksi radiasi di ruang radiologi intervensional lebih banyak dan komplit dibanding dengan ruang radiologi umum.
Apa saja peralatan yang terlihat di ruangan radiologi intervensional? ya, untuk peralatan yang dipakai langsung oleh pekerja adalah apron (baik apron tunggal maupun dobel), kacamata ekivalen timbal, sarung tangan yg ekivalen timbal, dan pelindung tiroid.
peralatan proteksi yang ada dalam pesawat sinar-X radiologi intervensional adalah tabir kaca ekivalen timbal dan tirai meja timbal.
ada sebuah data referensi bahwa waktu fluoroskopi yang diperlukan untuk tindakan radiologi intervensional itu berkisar antara 1 menit sampai 50 menit untuk tiap tindakan. atau bahkan bisa lebih, tergantung kompleksitas tindakan. Bisa kita bayangkan, kalau kita sebagai orang yang ikut terlibat dalam tindakan, berada dalam ruangan radiologi intervensional memperoleh paparan radiasi hambur dalam jangka waktu seperti itu?
Dokter yang melakukan tindakan intervensional mempunyai risiko radiasi yang besar dibandingkan dokter spesialis lainnya. Begitu pula dengan asisten dokter yang ikut terlibat dalam tindakan intervensional. Hal tersebut karena dalam tindakan radiologi intervensional dokter dan para asistennya ataupun tenaga ahli yang terlibat, biasanya bekerja langsung didekat sumber radiasi yaitu pesawat sinar-X.
tentunya kita sudah mengetahui bahwa pesawat sinar-X yang digunakan untuk tindakan radiologi intervensional itu berbeda dengan sinar-x untuk radiologi umum. banyak referensi tentang hal tersebut.
dalam rangka perlindungan pekerja, dalam hal ini dokter dan semua tenaga ahli yang terkait dalam tindakan di ruang radiologi intervensional, harus mematuhi dan menjalankan prinsip proteksi radiasi.
sekilas kalau kita pernah melihat pesawat sinar-X yang digunakan di radiologi intervensional dan di radiologi umum lainnya maka ada perbedaan yang mudah ditemukan. apa itu? peralatan proteksi radiasi. betul.
Peralatan proteksi radiasi di ruang radiologi intervensional lebih banyak dan komplit dibanding dengan ruang radiologi umum.
Apa saja peralatan yang terlihat di ruangan radiologi intervensional? ya, untuk peralatan yang dipakai langsung oleh pekerja adalah apron (baik apron tunggal maupun dobel), kacamata ekivalen timbal, sarung tangan yg ekivalen timbal, dan pelindung tiroid.
peralatan proteksi yang ada dalam pesawat sinar-X radiologi intervensional adalah tabir kaca ekivalen timbal dan tirai meja timbal.
ada sebuah data referensi bahwa waktu fluoroskopi yang diperlukan untuk tindakan radiologi intervensional itu berkisar antara 1 menit sampai 50 menit untuk tiap tindakan. atau bahkan bisa lebih, tergantung kompleksitas tindakan. Bisa kita bayangkan, kalau kita sebagai orang yang ikut terlibat dalam tindakan, berada dalam ruangan radiologi intervensional memperoleh paparan radiasi hambur dalam jangka waktu seperti itu?